Strategi Penetapan Harga untuk Kemajuan Bisnis

Strategi Penetapan Harga untuk Kemajuan Bisnis

Strategi penetapan harga adalah salah satu aspek penting yang menentukan kesuksesan suatu bisnis. Sebab, jika perusahaan memberikan harga yang tepat untuk produknya maka keuntungan bisa didapatkan.

Sebaliknya jika harga yang diberikan salah, perusahaan sudah hampir dapat dipastikan akan menderita kerugian bahkan kebangkrutan. Penelitian dari  McKinsey dan A. T. Kearney menemukan bahwa kenaikan 1% pada harga barang dapat menaikkan keuntungan perusahaan hingga 7% sampai 11%.

Oleh karena itu, pelaku bisnis harus berhati-hati dalam menentukan strategi penetapan harga untuk setiap produknya agar mendapatkan profit yang diharapkan dan terhindar dari resiko kegagalan.

Lantas, strategi seperti apa yang sesuai untuk masing-masing bisnis?

Simak penjelasan lengkapnya di dalam artikel ini yaa

Tentang Strategi Penetapan Harga

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) harga adalah jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk produk atau jasa, pada waktu tertentu dan di pasar tertentu.

Sedangkan strategi harga adalah sebuah cara atau metode yang digunakan untuk  membuat harga terbaik pada sebuah produk atau layanan yang akan dikeluarkan. Memilih harga yang tepat memang tidak sesederhana seperti pengertiannya.

Sebab, sebuah strategi harga harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti pendapatan yang telah ditetapkan, target konsumen, objektif pemasaran, atribut pada produk, dan posisi dari brand itu sendiri. 

Selain itu, harga juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal misalnya permintaan konsumen, kompetisi harga, tren pasar dan lain sebagainya. Harga sendiri menggambarkan nilai dari produk atau layanan yang dimiliki oleh perusahaan.

Namun, terkadang memberikan harga murah pada barang bisa menimbulkan kesan negatif, karena umumnya masyarakat berasumsi bahwa harga murah berarti kualitas rendah dan sebaliknya.

Oleh karena itu, memberikan harga yang tepat pada barang atau layanan merupakan hal yang perlu dilakukan oleh setiap perusahaan.

Jenis-jenis Strategi Penetapan Harga

Dalam proses penentuan harga umumnya pelaku usaha akan mencari target market terlebih dahulu seperti status sosial ekonomi masyarakatnya apakah menengah ke atas atau menengah ke bawah, lifestyle, dan lainnya.

Selain itu, pelaku usaha juga perlu mempertimbangkan elastisitas harga dari permintaan apakah tergolong inelastic produk atau elastik produk. 

Inelastic produk merupakan produk yang akan tetap dibeli oleh konsumen meskipun harganya naik seperti rokok dan minyak. Sedangkan elastic produk adalah barang yang harganya mengikuti fluktuasi misalnya TV kabel.

Setelah semua hal tersebut ditetapkan, langkah selanjutnya adalah membuat strategi penetapan harga. Namun sebelum itu ada baiknya memahami jenis-jenis strategi penetapan harga produk baru yang paling sering digunakan terlebih dahulu, berikut penjelasannya.

Strategi Penetapan Harga – Price Skimming Strategy 

Price skimming merupakan strategi dimana perusahaan memberikan harga yang tinggi di awal peluncuran produk atau layanan mereka, namun perlahan harga tersebut akan turun seiring berjalannya waktu.

Strategi ini sering digunakan saat produk baru memasuki pasar. Tujuan dari diberlakukannya strategi tersebut adalah untuk mendapatkan pendapatan setinggi mungkin saat permintaan dari konsumen masih di level tinggi dan sebelum kompetitor memasuki pasar yang sama.

Setelah tujuan tersebut terpenuhi, kemudian perusahaan akan secara perlahan menurunkan harga produknya untuk menarik pelanggan yang memiliki sensitivitas terhadap harga. Strategi ini tepat digunakan untuk beberapa hal seperti,

  • Terdapat cukup konsumen yang ingin membeli produk tersebut meskipun dengan harga yang tinggi.
  • Harga tinggi tersebut tidak menarik kompetitor.
  • Harga yang tinggi menjelaskan produk yang memiliki kualitas yang tinggi pula.
  • Menurunkan harga hanya akan memberikan efek negatif pada peningkatan volume penjualan dan mengurangi biaya unit.

Strategi Penetapan Harga – Market Penetration Pricing 

Berbeda dengan price skimming yang menetapkan harga tinggi di awal penawaran, market penetration strategi memberlakukan sebaliknya. Menetapkan harga rendah di awal penjualan namun kemudian menaikkan harga jual merupakan strategi dari market penetration

Penetapan harga yang rendah membantu bisnis untuk melakukan penetrasi terhadap pasar dan menarik konsumen untuk membeli produk yang mereka tawarkan. Hal tersebut juga bertujuan untuk membuat masyarakat atau konsumen sadar terhadap produk baru. 

Tujuan lain dari penerapan strategi ini adalah agar konsumen tertarik untuk mencoba produk baru. Selain itu, strategi ini juga untuk memperluas market share.

Perlu diingat.

Tantangan berikutnya adalah bagaimana menjaga konsumen agar terus menggunakan produk tersebut meskipun harga sudah kembali normal. Dengan cara terus menjaga kualitas layanan maupun produk, agar retensi pelanggan tetap terjaga.

Strategi Penetapan Harga – Cost-plus pricing

Strategi ini sering digunakan oleh perusahaan retail seperti baju, kebutuhan sehari-hari, dan supermarket. Cost-plus pricing merupakan strategi penetapan harga dengan cara menambahkan persentase keuntungan tetap di atas biaya produksi untuk satu unit produk. 

Jenis strategi ini  dikenal juga sebagai markup pricing  fokus terhadap faktor internal seperti biaya produksi daripada mempertimbangkan faktor eksternal misalnya permintaan konsumen serta harga kompetitor. 

Namun, model ini tidak cocok jika diterapkan oleh perusahaan yang menjual software sebagai layanan (SaaS), karena nilai dari produk yang ditawarkan sering lebih signifikan dibandingkan dengan biaya memproduksi produk tersebut.

Strategi Penetapan Harga – Value-based pricing

Contoh strategi penetapan harga selanjutnya adalah value-based pricing, strategi penentuan harga ini didasarkan pada nilai yang dirasakan oleh konsumen terhadap sebuah produk atau layanan. 

Bisa dibilang strategi ini merupakan customer-oriented dimana perusahaan membuat harga berdasarkan pada bagaimana konsumen mempercayai bahwa sebuah produk bernilai. 

Perusahaan yang menawarkan produk atau layanan yang unik dan bernilai tinggi lebih baik menggunakan strategi penetapan harga ini. 

Strategi Penetapan Harga – Competitive Pricing

Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang menggunakan kompetitor atau rata-rata industri sebagai acuan mereka untuk menetapkan harga. 

Competitive pricing sering digunakan oleh perusahaan yang produknya sudah berada di pasaran dalam jangka waktu yang lama dan bisa digantikan oleh produk lainnya. 

Perusahaan biasanya akan melakukan pengkajian yang mendalam terkait harga-harga yang diberlakukan oleh kompetitor terhadap produk mereka. Setelah itu, perusahaan akan menetapkan harga terbaik berdasarkan hasil kajian tersebut.

Cara Melakukan Analisis Harga

Setelah memahami pengertian dari strategi penetapan harga dan jenis-jenisnya, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan analisis terhadap harga. Berikut langkah-langkah untuk melakukan analisis harga:

Menentukan Biaya yang Sebenarnya 

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menentukan  biaya keseluruhan dari sebuah produk dimulai dari produksi hingga siap untuk dipasarkan. 

Untuk menentukan hal tersebut, perusahaan bisa menjumlahkan keseluruhan biaya termasuk fixed cost dan variable cost. 

Kenali Target Market 

Selanjutnya adalah kenali target market dari produk yang akan dipasarkan. Perusahaan dapat menggunakan beberapa metode seperti melakukan survei, kuisioner, atau focus group. 

Hal tersebut akan membantu perusahaan untuk mengetahui sekilas mengenai bagaimana pasar merespon terhadap model harga yang mereka gunakan. 

Dari sini perusahaan juga dapat mendapatkan insight terkait bagaimana konsumen menilai dan bersedia untuk membayar  produk yang sedang ditawarkan tersebut. 

Analisis Harga yang Telah Ditetapkan oleh Kompetitor

Perusahaan dapat menganalisis harga yang telah ditetapkan oleh kompetitor baik kompetitor langsung maupun tidak langsung.

Kompetitor langsung adalah kompetitor yang menjual produk yang sama, sedangkan kompetitor tidak langsung adalah kompetitor yang menjual produk alternatif dimana konsumen bisa membeli produk tersebut ketika produk yang biasa digunakan kehabisan stock.

Yang paling utama untuk dianalisis adalah kompetitor langsung, sebab mereka menjual produk yang sama biasanya mereka akan bermain pada harga untuk menarik konsumen.

Menemukan Strategi Harga yang Tepat dengan Lokasi Intelligence

Untuk mendapatkan harga yang tepat perlu dilakukan penelitian yang menyeluruh, termasuk memahami target market. Sebab, dengan mengetahui informasi yang lengkap mengenai konsumen akan mempermudah perusahaan dalam melakukan penetapan harga.

Dengan menggunakan Lokasi Intelligence, perusahaan dapat melakukan customer profiling dimana mereka bisa mengetahui  informasi terkait target konsumen seperti demografi, sosial ekonomi status, daya beli,  gaya hidup, people interest, dan lain sebagainya.

Data-data tersebut membantu perusahaan untuk lebih mudah dalam menentukan strategi harga yang tepat. 

Pelajari lebih lanjut bagaimana pelaku bisnis dapat melakukan ekspansi bisnis secara efisien dengan menggunakan Lokasi Intelligence di [email protected] atau WhatsApp di 087777977731.

Related Posts