Mengenal Bisnis Ritel dan Karakteristiknya

Mengenal Bisnis Ritel dan Karakteristiknya

Istilah ritel (ritel/ecer) ini sering sekali kita dengar. Namun, apakah pemahaman kita tentang ecer ini sesuai dengan pengertian sebenarnya? Tidak jarang banyak orang yang menyimpulkan bahwa retail adalah industri besar dengan pekerja ratusan orang. 

Apakah memang konsepnya demikian? Mari simak informasinya berikut agar kita mendapatkan pemahaman yang tepat tentang usaha eceran ini.

Mengenal Ritel

image via lumen learning

Ritel adalah proses penjualan barang kepada pengguna barang tersebut (pengguna akhir). Dalam hal ini barang yang dijual ecer merupakan barang untuk dikonsumsi, bukan untuk dijual lagi. Penjual ini bisa berbentuk toko eceran yang dijual secara online maupun offline.

Penjual ecer memiliki berbagai fungsi penting dalam memfasilitasi penjualan. Fungsi-fungsi tersebut, antara lain:

  • Penyortiran

Produsen memproduksi barang-barang dalam jumlah yang besar kemudian menjual produk-produknya kepada pembeli yang sedikit namun jumlah pembeliannya banyak.

Namun konsumen menginginkan jenis-jenis barang yang berasal dari produsen berbeda. Dalam hal ini penjual ecer menyeimbangkan permintaan pada keduanya dengan cara mengumpulkan barang-barang dari produsen yang berbeda lalu menjualnya kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

  • Pembelian dalam Jumlah besar

Penjual ecer membeli barang dari produsen dalam jumlah yang banyak, namun menjualnya kembali kepada konsumen dalam jumlah yang sedikit.

  • Jalur komunikasi

Penjual ecer memiliki kontak secara langsung dengan konsumen. Ini membentuk adanya jalur komunikasi yang penting antara produsen dan konsumen. 

Produsen akan mencoba mengkomunikasikan berbagai keunggulan produk mereka, diskon, promo, atau penawaran lainnya kepada penjual ecer. 

Nah, penjual ecer ini nantinya akan mengkomunikasikan hal-hal tersebut kepada konsumen. Di sinilah pentingnya penjual ecer. Menjadi penghubung  antara produsen dan konsumen.

  • Marketing

Penjual ecer adalah saluran pemasaran terakhir yang sangat penting. Penempatan, iklan, spanduk, penawaran, promosi, atau strategi lainnya dilakukan oleh produsen untuk meningkatkan penjualan di toko-toko penjual ecer.

 

Perbedaan Penjual Ecer dan Grosir

Jika penjual ecer menjual barang langsung kepada pengguna barang tersebut, grosir menjual barang kepada penjual ecer kecil untuk dijual kembali. Jarang terjadi grosir menjual produk langsung kepada pengguna meskipun memang sebagian kecil mungkin ada.

Mereka biasanya menjual produk dalam jumlah yang cukup besar sehingga memungkinkan untuk menjual dengan harga yang lebih murah dibanding harga pada toko eceran. 

Jadi, perbedaan yang signifikan diantara penjual ecer dan grosir terletak pada harga. Toko grosir menjual produk dengan harga yang lebih rendah.

Cara Penjual Ecer Bekerja

Rantai suplai penjual ecer terdiri dari produsen, grosir (stockist/agen), pengecer, kemudian pelanggan. Konsumen terhubung langsung ke penjual ecer, penjual ecer terhubung langsung ke grosir, dan grosir terhubung ke produsen. Berikut ini rinciannya ya.

  • Produsen (pabrikan manufaktur) menghasilkan produk dengan menggunakan mesin, tenaga kerja, dan bahan baku.
  • Grosir membeli produk dari produsen kemudian menjualnya dengan jumlah besar kepada pengecer (retail).
  • Penjual ecer menjual barang dalam jumlah kecil kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga grosir. Produsen biasanya akan menetapkan harga tertinggi untuk eceran (HET).
  • Konsumen membeli produk untuk digunakan oleh pribadi, bukan untuk dijual lagi.

Karakteristik Retail 

Lantas, seperti apa karakteristik dari penjual ecer ini? berikut dijelaskan beberapa karakteristik dari penjual ecer agar kita bisa membedakan antara penjual ecer dan grosir.

  • Adanya kontak dengan pelanggan secara langsung sehingga menjadi media antara produsen dan konsumen.
  • Memiliki hubungan dengan pelanggan sehingga dapat membantu para pelanggan memutuskan produk apa yang harus mereka pilih. 
  • Barang yang tersedia dalam jumlah yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan grosir.
  • Persediaan barang dengan berbagai merek yang berbeda meskipun jenis yang sama sesuai dengan permintaan pasar (konsumen) setiap daerah akan memiliki minat yang berbeda terhadap suatu produk.
  • Adanya kontak langsung dengan produsen atau pabrik sehingga bisa dijadikan sebagai perwakilan dari pabrik atau perusahaan dalam menerima masukan atau saran dari pelanggan.
  • Mempunyai ruang yang terbatas serta hanya menyimpan barang-barang yang sesuai dengan minat konsumen dan permintaannya cukup tinggi.
  • Menjual dengan harga tertinggi dibanding harga produsen atau grosir.

Contoh Penjual Ecer

Berikut ini beberapa contoh dari berbagai jenis penjual ecer yang ada.

  • Department store, yaitu jenis penjual ecer yang menjual berbagai produk yang diatur sesuai dengan kategori produk ke berbagai ruang penjual ecer fisik, misalnya produk sepatu, produk kecantikan, produk pakaian, produk makanan dan minuman, produk peralatan rumah tangga, produk perhiasan, produk sayur dan buah, dan sebagainya. 

Contohnya seperti Carefour, Hypermart, Matahari, Yogya Department Store, dan sebagainya.

  • Supermarket dan toko kelontong, yaitu penjual ecer yang menjual berbagai jenis produk makanan dan minuman. Namun, ada juga yang menambahkan dengan produk lain seperti pakaian, kecantikan, elektronik, dan sebagainya.

 

  • Warehouse penjual ecer, yaitu gudang dengan tipe yang besar yang menjual berbagai macam produk dan dijual dengan harga yang lebih rendah dari eceran.
  • Speciality Penjual ecer yaitu spesialisasi dalam produk tertentu misalnya Nike, Victoria’s Secret, Adidas, dan sebagainya.
  • Convenience penjual ecer, yaitu penjual ecer yang berada di tempat pengisian bahan bakar dan menjual berbagai produk konsumsi maupun produk perawatan mobil. 

Pada penjual ecer ini harga dan kenyamanan yang didapatkan adalah yang lebih premium dibanding penjual ecer konvensional lain.

  • Mobile penjual ecer. Penjual eceran jenis ini memakai sebuah platform pada smartphone untuk memproses transaksi ecer lalu mengirimkan produknya langsung kepada konsumen. 
  • Internet penjual ecer. Di sini penjualan dilakukan melalui situs belanja online dan mengirimkan produk langsung ke rumah pelanggan atau tempat lain sesuai kesepakatan misalnya tempat kerja. Harga yang ditawarkan di sini biasanya lebih murah dari harga yang ditawarkan pada pengecer.

Retail Marketing (Pemasaran Eceran)

Pemasaran eceran mengacu pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan di toko-toko penjual ecer dengan menawarkan produk-produk kepada pelanggan untuk meningkatkan minat konsumen, kesadaran konsumen, hingga penjualan produk tersebut. 

Pemasaran eceran bisa dilakukan dengan interior dan eksterior di dalam atau luar toko penjual ecer, iklan di toko, promosi atau penawaran produk, penempatan produk, dan sebagainya. 

Contohnya, pada Ikea dirancang toko yang menyerupai labirin sehingga pembeli tidak bisa langsung meninggalkan toko dan akhirnya mereka membeli produk dengan lebih banyak. 

Contoh lain adalah pemberian informasi promo pada pengeras suara dalam toko atau media visual supaya pendengar mengetahui adanya promo pada produk tertentu atau memutaran lagu yang membuat pelanggan santai dan betah berlama-lama di toko. 

Hal-hal seperti ini terlihat sepele namun ternyata memberikan dampak yang sangat bagus terhadap penjualan produk. Tak jarang banyak toko penjual ecer yang menggunakan cara marketing ini.

Itulah informasi tentang penjual ecer. Penjual ecer adalah ujung tombak dalam penjualan. Oleh karena itu bagaimana cara perusahaan menjalankan hubungan harmonis dengan penjual ecer menjadi sangat penting. 

Dalam hal ini penjual ecer menjadi perwakilan perusahaan atau produsen yang dapat mempromosikan produk bahkan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap sebuah produk. 

Bagaimana pun penjual retail adalah yang memiliki peran sangat penting dalam penjualan produk. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kita terhadap penjual ecer.

Menemukan Toko Kelontong Potensial dengan LOKASI Intelligence

Toko kelontong merupakan salah satu entitas penting dalam penjualan sebuah produk. Banyaknya toko kelontong yang menjual produk dari sebuah bisnis, maka dapat dipastikan keuntungan perusahaan akan meningkat.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mencari toko kelontong mana saja yang berpotensial untuk meningkatan penjualan dan bersedia untuk berkerjasama dengan mereka. 

Saat ini proses pencarian tersebut bisa dilakukan dengan mudah, cepat, dan tepat yakni menggunakan LOKASI Intelligence. Teknologi ini mampu memberikan informasi mengenai toko mana saja yang belum di cover oleh produk anda dan memiliki potensi untuk menjalin partnership.

Selain itu, LOKASI Intelligence juga memiliki ribuan data toko kelontong di seluruh Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. 

Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana LOKASI Intelligence dapat membantu bisnis anda berkembang hubungi [email protected] atau chat di 087779077750.

About Author

Related Posts