Enterprise Architecture – Seiring dengan semakin besarnya perusahaan dan kompleksnya lingkungan bisnis, perusahaan membutuhkan sebuah sistem yang efektif untuk mengakomodasi proses bisnis mereka, namun sayangnya sistem yang digunakan saat ini masih tergolong dalam sistem yang rumit.Â
Selain menghabiskan banyak biaya untuk mengembangkannya, tak jarang bisnis masih mengalami duplikasi dan redundansi.Â
Misalnya saja, seorang IT sedang mengerjakan sebuah aplikasi yang nantinya akan digunakan untuk membantu perusahaan, namun ternyata departemen lainnya sudah menggunakan aplikasi serupa yang di dapat dari pihak ketiga.
Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya pemahaman internal dari kompleksnya struktur dan komponen di area berbeda di sebuah perusahaan yang biasanya informasi mengenai perusahaan hanya ada di pikiran individu atau hanya di satu unit bisnis tanpa ditunjukkan secara umum.Â
Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan dapat menggunakan Enterprise Architecture atau EA.Â
Contents
Mengenal Enterprise Architecture
EA sendiri mulai muncul di tahun 1980-an seiring dengan pemakaian sistem komputer di tempat kerja. Enterprise Architecture adalah blueprint yang menggambarkan sebuah struktur dan operasi suatu bisnis.
EA menyatukan dan mengkoordinasiakan antar departemen di dalam perusahaan salah satunya menyelaraskan antara departemen IT dan bisnis sehingga dapat mencapai tujuan bisnis yang sebelumnya sudah di tentukan.Â
Enterprise Architecture ini meliputi proses menganalisis, merancang, dan menerapkan analisis enterprise untuk mengeksekusi strategi bisnis perusahaan.Â
Selain itu dengan menggunakan EA, departemen-departemen yang ada di perusahaan akan lebih mudah dalam memahami model bisnis yang lebih luas, tantangan hingga resiko bisnis.
Kemudahan dalam mengerti kemampuan bisnis ini akan membantu karyawan untuk mengidentifikasi kesenjangan yang ada di dalam bisnis mereka, sehingga mampu membuat keputusan yang lebih terinformasi dan berdasarkan data.
Perusahaan pemerintah dan perusahaan lain seperti konsultan, jasa keuangan, kesehatan, transportasi, asuransi, industri, dan telekomunikasi sering menggunakan Enterprise Architecture.Â
Sebuah EA yang baik akan menampilkan struktur perusahaan saat ini dan mendatang serta memetakan berbagai pandangan salah satunya dari perspektif bisnis dan teknikal.
Secara sederhananya, model Enterprise Architecture merupakan jembatan komunikasi antara orang-orang bisnis dan orang IT.
Kerangka Kerja Enterprise ArchitectureÂ
Umumnya Enterprise Architecture digunakan oleh perusahaan berskala besar untuk membantu proses transformasi digital mereka. EA diimplementasikan sebagai sebuah frameworks atau kerangka kerja. Â
Uniknya, perusahaan satu dengan perusahaan lainnya bisa menggunakan framework yang berbeda. Sebab, mungkin saja framework A berhasil diterapkan di perusahaan A, namun ketika perusahaan B ingin mengadopsi framework yang sama ternyata tidak bisa maksimal seperti di perusahaan A.
Oleh karena itu Framework sendiri memiliki berbagai jenis. Berikut jenis framework Enterprise Architecture,
The Zachman Framework
Dilansir dari Zachman International, the Zachman Framework adalah sebuah struktur logis yang digunakan untuk mengklasifikasikan representasi deskriptif sebuah perusahaan (enterprise) yang substansial untuk manajemen perusahaan, pengembang sistem enterprise, sistem manual dan sistem otomatis.
Kerangka kerja ini memberikan cara untuk melihat sebuah enterprise dan sistem informasinya dari berbagai pandangan atau perspektif. Selain itu, Zachman Framework juga menunjukkan komponen perusahaan lain yang berhubungan.
Dengan menggunakan framework ini, perusahaan dapat memodelkan fungsi, elemen, dan proses yang sudah ada di dalam bisnis mereka serta membantu untuk mengontrol perubahan yang terjadi.
Unified Architecture FrameworkÂ
Framework ini cocok digunakan untuk pengembangan software militer dan pemerintah serta digunakan juga di bisnis komersial. Unified Architecture Framework atau disingkat UAF merupakan framework yang kompleks namun juga fleksibel.Â
Kerangka kerja ini membantu pengguna untuk membangun pemahaman mengenai hubungan yang kompleks yang ada di dalam perusahaan, sistem-sistem, dan memungkinkan analisis sistem tersebut untuk memastikan bahwa mereka telah memenuhi ekspektasi dari pengguna.
Agile Enterprise Architecture
Dilansir dari salah satu laporan Gartner, Agile Enterprise Architecture adalah praktik arsitektur yang menggunakan prisip dan nilai-nilai dari Agile (lincah/tangkas) itu sendiri yang memungkinkan pengiriman software berharga secara berkelanjutan.Â
Selain itu, Agile Enterprise Architecture juga bisa diartikan sebagai sebuah proses untuk menanamkan dan mengelola model Enterprise Architecture serta perencanaan ulang arsitekstur perusahaan dengan menggunakan prinsip dari Agile Architecture untuk waktu pengembangan yang lebih cepat.
Selain ketiga framework yang telah disebutkan diatas terdapat kerangka kerja EA yang lain seperti perancangan Enterprise Architecture menggunakan TOGAF (The Open Group Architectural Framework), Federal Enterprise Architecture Framework, the European Space Agency Architectural Framework, the SAP Enterprise Architecture Framework atau the Ministry of Defence Architecture Framework dan lainnya.
Penerapan Enterprise Architecture pada Perusahaan
Perlu diingat,
Penerapan Enterprise Architecture di dalam bisnis tidak bisa hanya dilakukan oleh satu divisi atau departemen saja melainkan melalui berbagai proses seperti menerjemahkan strategi bisnis ke dalam sistem informasi yang kemudian mendukung optimasi teknologi untuk mencapai strategi tersebut.Â
Berikut proses penerapan EA di perusahaan,
Perencanaan Strategi
Proses pertama adalah perencanaan strategi yang dilakukan oleh para petinggi bisnis yang sering mengadakan pertemuan, presentasi, dan workshop. Aktivitas tersebut biasanya diadakan untuk membahas atau memutuskan apa saja yang akan dilakukan kedepannya.
Selain itu petinggi bisnis juga mengembangkan rencana global bersama antara bisnis dan IT serta mendokumentasikan rencana tersebut dan dijadikan sebagai pertimbangan hingga visi.Â
Â
Tujuan dari perencanaan strategi adalah untuk mengartikulasikan tindakan atau hal apa saja yang harus dilakukan oleh divisi IT. Misalnya saja, para eksekutif bisnis dan perancang bisa membuat sekumpulan prinsip dan kebijakan untuk mengatur bagaimana IT seharusnya bekerja, mengembangkan roadmaps dari investasi IT yang lebih rinci dan lain sebagainya.
Merancang Enterprise Architecture
Setelah perencanaan strategi selesai, proses selanjutnya adalah mencari cara terbaik untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan bisnis tersebut.Â
Oleh karena itu, di dalam proses kedua ini akan lebih fokus dengan membuat garis besar (outline) dan merancang Enterprise Architecture.
Petinggi bisnis dan perancang nantinya akan mengadakan pertemuan untuk menganalisis solusi apa saja yang ada dan memilih solusi yang paling baik dari semua pilihan tersebut dilihat dari perspektif bisnis. Setelah itu mereka akan mendokumentasikannya ke dalam outline dan akhirnya memilih investasi IT yang sesuai.
Selanjutnya, outline ini dijadikan rujukan bagi tim proyek dan perancang untuk membuat designs yang lebih rinci dan menerapkan design tersebut.
Optimalisasi Teknologi
Di dalam proses ini perusahaan memilih hardware (perangkat keras), sistem operasi, programming, dan alat apa saja yang digunakan. Selain itu, mereka juga mengidentifikasi aset IT mana saja yang mengalami redundansi dan mana yang strategis.
Membuat model referensi teknologi yang nantinya digunakan untuk menunjukkan bagaimana seharusnya teknologi digunakan kedepannya.Â
Manfaat Enterprise Architecture bagi Perusahaan
Setelah memahami arti dari Enterprise Architecture dan proses penerapannya, berikut beberapa manfaat dan keuntungan yang akan di dapatkan oleh perusahaan apabila menggunakan EA untu bisnis mereka,
- Meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik
- Mengurangi ketidakefisienan dan redundansi
- Mengoptimalkan penggunaan aset IT perusahaan
- Mendukung dan mempercepat proses transformasi digital
- Mendukung perubahan yang dialami perusahaan untuk mendesign ulang atau reorganisasi
- Memberikan gambaran arsitektur IT yang lebih mudah dipahami oleh orang-orang diluar IT
Mengurangi Ketidakefisienan dan Redudansi Proses Bisnis dengan LOKASI Enterprise
Saat ini, penting bagi perusahaan untuk mengadopsi pendekatan Enterprise Architecture ini. Sebab, EA membantu proses bisnis menjadi lebih transparan dan efektif.
Selain itu, EA juga memungkinkan petinggi bisnis maupun karyawan untuk menghindari ketidakefisienan dan redundansi. Mereka dapat melihat apa saja teknologi atau aplikasi yang sudah ada, proyek apa saja yang sedang dilakukan, dan lainnya.
Jika perusahaan mengalami redundansi dan tidak menyadarinya maka akan mengakibatkan pembengkakan anggaran. Perusahaan dapat menggunakan LOKASI Enterprise untuk mengatasi masalah tersebut.
LOKASI Enterprise adalah software geospasial yang dapat di kustomisasi untuk mendukung tata kelola perusahaan yang lebih baik. Software ini juga dilengkapi dengan data dan analytic sebagai salah satu solusi geospasial untuk berbagai industri.Â
LOKASI Enterprise memberikan perusahaan fleksibilitas untuk melakukan inport dan export data, mengkontrol data, End-to-end visibility, dan lainnya.
Pelajari lebih lanjut mengenai LOKASI Enterprise kami dengan menghubungi [email protected] atau WhatsApp di 087779077750.