Selama bulan Ramadan, pola pergerakan masyarakat cenderung berubah. Banyak orang menghabiskan waktu di area-area tertentu, seperti pusat perbelanjaan, tempat makan, tempat ibadah, atau lokasi strategis lainnya.Â
Lama waktu yang mereka habiskan di suatu lokasi inilah yang disebut dengan dwell time. Dwell time sendiri adalah indikator penting untuk memahami seberapa menarik atau relevannya suatu area bagi masyarakat pada periode tertentu.
Dari data ini, pelaku bisnis dapat mengetahui lokasi-lokasi mana yang menjadi magnet kunjungan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan operasional, promosi, hingga strategi ekspansi bisnis.Â
BVT melakukan analisis terhadap permintaan lokasi selama Ramadan dengan memanfaatkan data dari perangkat mobile. Melalui analisis ini, BVTÂ berhasil mengidentifikasi lima lokasi dengan tingkat keramaian tertinggi di Jakarta selama Ramadan tahun lalu, dan dwell time di masing-masing area.Â
Berikut hasilnya:
Gambar diatas menunjukkan lingkaran dengan berbagai ukuran. Semakin besar lingkaran berarti semakin tinggi people traffic, dan juga sebaliknya semakin kecil lingkaran semakin sedikit. Kita pilih lima lingkaran terbesar dari lingkaran lainnya, yaitu:
🟠ManggaraiÂ
🟢 Monas
🟣 Thamrin City
🔵 Sudirman
🔴 Glodok
Sementara itu untuk analisis dwell time, kita bisa melihat dari gambar bahwa ada sekitar 46 ribu perangkat yang terdeteksi berada di kawasan Manggarai selama 10 hingga 20 jam.Â
Lama waktu ini menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar tinggal atau menetap karena durasi tersebut mencerminkan waktu yang biasanya dihabiskan seseorang di rumahnya.
Selain itu, terdapat sekitar 35 ribu perangkat yang berada di kawasan Manggarai selama 5 hingga 10 jam, dan ada sekitar 24 ribu perangkat yang hanya berada di kawasan ini selama 21 menit hingga 1 jam. Durasi yang singkat ini menunjukkan bahwa mereka kemungkinan hanya berkunjung sebentar, misalnya untuk berbelanja, transit, atau keperluan singkat lainnya di Manggarai.
Sementara itu, di area Glodok, Monas, Sudirman, dan Thamrin City perangkat device paling banyak terekam di rentang waktu 21 menit hingga 1 jam serta 3 hingga 10 jam. Hal ini mengindikasikan adanya tingkat keterlibatan yang sedang hingga cukup lama di area tersebut.
Kesimpulan
Dari hasil analisis diatas bisa disimpulkan bahwa di area Manggarai, perangkat paling banyak tercatat berada dalam dua rentang waktu utama, yaitu antara 21 menit hingga 1 jam dan 3 jam hingga 20 jam. Sementara itu, jumlah perangkat yang paling sedikit terekam di rentang waktu 0 hingga 5 menit,Â
Di sisi lain, pada area Glodok, Monas, Sudirman, dan Thamrin City, pola dwell time menunjukkan bahwa perangkat paling banyak terekam dalam durasi 21 menit hingga 1 jam serta 3 hingga 10 jam. Sedangkan perangkat yang paling sedikit berada di rentang waktu lebih dari 20 jam.
Insight dari pola waktu kunjungan (dwell time) ini sangat berguna bagi pelaku bisnis. Data ini dapat dimanfaatkan untuk mengatur jam operasional yang lebih tepat sasaran, menentukan waktu terbaik untuk mengadakan event atau promosi, serta menyusun strategi pemasaran yang lebih baik dalam menjangkau konsumen potensial berdasarkan waktu kehadiran mereka di lokasi tertentu.