Belum lama ini, salah satu band papan atas Indonesia, D’Masiv, mencatat sejarah baru dengan menjadi musisi Indonesia pertama yang menjalin kerja sama dengan transportasi publik.
Pada 3 Maret 2025, band yang dikenal dengan lagu hits-nya “Jangan Menyerah” ini secara resmi menggandeng PT TransJakarta dalam peresmian hak penamaan atau naming rights Halte Petukangan Utara yang kini berganti nama menjadi Halte Petukangan D’Masiv.
Rian Ekky Pradipta, vokalis D’Masiv, mengungkapkan bahwa pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Jalan Ciledug Raya memiliki nilai historis bagi band tersebut, karena di kawasan inilah mereka tumbuh dan merintis karier sebelum akhirnya dikenal luas di industri musik Indonesia. Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan mereka, inisiatif ini juga menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-22 D’Masiv.
Jl. Ciledug Raya sendiri dikenal sebagai jalur strategis yang menghubungkan antara Jakarta Selatan dengan Kota Tangerang, jadi tidak heran jika kawasan ini memiliki mobilitas tinggi.
BVT melakukan analisis lokasi Halte TransJakarta D’Masiv untuk memahami lebih dalam potensi, mobilitas, serta aktivitas di sekitar area tersebut.
Berikut ini hasilnya:
Pada gambar di atas, terlihat pola kepadatan di sekitar Halte TransJakarta D’Masiv selama enam bulan terakhir. Data ini diperoleh dari perangkat smartphone yang berada di area sekitar halte.
Dari analisis yang dilakukan, tampak bahwa tren kepadatan mulai meningkat sejak bulan Oktober dan terus menunjukkan pertumbuhan konsisten dalam bulan-bulan berikutnya. Lonjakan ini mengindikasikan adanya peningkatan jumlah orang yang melewati atau beraktivitas di sekitar halte.
Di sekitar Halte TransJakarta Petukangan D’Masiv, terdapat beragam aktivitas ekonomi, pusat pendidikan, serta kawasan residensial dan industri yang menjadikan area ini sebagai salah satu titik dengan mobilitas tinggi di Jakarta.Â
Dari sektor kuliner, kawasan ini memiliki 730 street food stall, 247 restoran, 60 kafe, 75 coffee shop, dan 136 warung tegal (warteg).
Selain itu, kawasan ini juga dikelilingi oleh beragam pusat pendidikan termasuk 33 preschool, 59 SD, 16 SMP, 8 SMA, 12 SMK, dan 5 universitas.
Sementara itu dalam hal permukiman, terdapat 20 area perumahan, 3 klaster perumahan, 1 kawasan residensial milik Agung Podomoro, 6 apartemen, serta 40 ruko/toko kelontong.
Tak hanya itu, area di sekitar halte juga berkembang sebagai pusat bisnis dan industri dengan adanya 4 pabrik, 85 usaha kecil dan menengah (UKM), 161 usaha mikro, 8 perusahaan besar, dan 8 pergudangan.
Di sisi lain, mayoritas penduduk di area ini berasal dari kelompok ekonomi ke bawah yang mencakup hampir 70% dari total populasi. Sementara itu, 30% sisanya merupakan masyarakat dari kalangan ekonomi atas.
Harga tanah di wilayah ini berkisar Rp7.506.250 per meter persegi. Nilai tanah yang relatif mahal dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti aksesibilitas yang baik, tingginya mobilitas penduduk, serta keberadaan fasilitas transportasi publik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas di sekitar Halte TransJakarta Petukangan D’Masiv tergolong tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah perangkat mobile yang mengalami tren kenaikan sejak Oktober tahun lalu dan terus berlanjut hingga bulan-bulan berikutnya.
Area ini merupakan perpaduan antara kawasan residensial dan kawasan industri, di mana terdapat berbagai jenis hunian, seperti apartemen, klaster perumahan, serta area residensial milik Agung Podomoro.Â
Sementara itu di sektor indsutri terdapat usaha kecil dan menengah, pabrik, serta gudang logistik yang turut mendorong aktivitas ekonomi di wilayah ini.
Kombinasi antara area hunian dan pusat ekonomi ini juga berkontribusi terhadap banyaknya fasilitas publik yang tersedia di sekitar halte, seperti sekolah, universitas, tempat nongkrong, restoran, kafe, serta jajanan kaki lima yang tersebar di sepanjang jalan.Â
Dengan tingginya mobilitas, keberadaan pusat bisnis dan residensial, serta banyaknya fasilitas pendukung, tidak mengherankan jika harga tanah di area ini pun tergolong tinggi.Â
Hal ini juga mencerminkan tingginya nilai strategis wilayah ini sebagai lokasi dengan potensi investasi yang menjanjikan, baik di sektor properti maupun bisnis.