Benny Ronald Emor, S.T., M.TI. adalah salah satu pembicara utama pada acara Kuliah Umum dengan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia lulus dari ilmu Geodesi UGM di tahun 2006 dan memiliki pengalaman lebih dari 12 tahun dalam sistem informasi geografi (SIG), geodatabases, analisis spasial, dan integrasi sistem.
Sebelum bergabung dengan Bhumi Varta Technology, Benny telah bekerja di berbagai industri seperti pertambangan, perkebunan sawit, real estate, konsultasi IT, dan sektor retail.
Pengalamannya memberikan ia pengetahuan yang mendalam tidak hanya pada pemetaan dan fotografi udara, melainkan juga location intelligence dan pertumbuhan perusahaan.
Kuliah umum ini menjelaskan informasi mendalam mengenai location intelligence khususnya yang tersedia sebagai salah satu layanan di BVT teknologi.
Location intelligence sendiri merupakan proses memvisualisasikan data geografi untuk menemukan pola dan hubungan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat keputusan seperti analisa dan menentukan lokasi usaha yang strategis.
Menggunakan teknologi sistem informasi geografis (SIG), location intelligence memberikan insight berdasarkan data dari berbagai penggunaan.
Saat digabungkan dengan sumber data yang lain seperti perilaku konsumen dan data seluler, location intelligence memungkinkan analis korporasi dan pemerintah untuk meningkatkan posisi strategis mereka.
Analisis spasial membantu sektor umum dan pribadi dalam mendeteksi pola dan trend yang berhubungan dengan permintaan bisnis, selain itu juga memungkinkan mereka untuk membuat strategi yang lebih efektif.
Lokasi intelligence telah mengintegrasikan software SIG, big data spasial, analisis spasial, machine learning analytic ke dalam satu platform.
Pada acara ini, Machine learning dijelaskan dengan pembahasan yang lebih dalam.
Dengan menggunakan machine learning nilai suatu data bisa ditingkatkan, seperti untuk menemukan trend bisnis terbaru, mengantisipasi dan memprediksi hal yang akan terjadi di masa mendatang, serta menentukan pendekatan optimal untuk memaksimalkan kinerja perusahaan dan profitabilitas.
Selain itu, data lokasi juga disinggung pada kuliah umum ini. Data geospasial atau data lokasi sendiri merupakan sebuah catatan dari aktivitas kita dan tempat dari aktivitas tersebut dilakukan.
Saat kita melihat pada sebuah peta, maka peta tersebut akan menginformasikan kita keberadan orang-orang dan barang-barang sehubungan pada daerah tertentu, entah mereka berada di udara, darat, atau laut.
Hal tersebut juga dikenal sebagai posisi geografi. Namun, untuk tetap kompetitif, pemimpin perusahaan memahami bahwa mereka harus fokus pada intelligence yang diperoleh dari data lokasi daripada hanya bergantung pada informasi geografi itu sendiri.
Sistem informasi geografis menjadi peletak dasar bagi perusahaan untuk mulai mengumpulkan dan memvisualisasikan informasi geografi.Â
Terdapat tiga alasan utama yang mendorong transisi dari sistem informasi geografis (GIS) ke lokasi intelligence.
Sumber Data Baru
Data dari semua jenis sistem, perangkat dan sensor yang terhubung dengan internet, banyak dari mereka berasal dari sumber eksternal, dimasukkan ke dalam lokasi intelligence dalam bentuk open data,  real-time data streams, dan database besar.
Sistem informasi geografi perusahan sangat bergantung pada dataset geografi pribadi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Metode Analisis Baru
Saat berbicara mengenai proses optimasi dan prediksi bisnis, lokasi intelligence menggunakan cara yang inovatif dalam mengevaluasi data lokasi, sementara metode analisis SIG konvensional fokus pada penyediaan informasi historis.
Kelas Pengguna Baru
Developers, data analisis, dan data saintis yang ingin mengintegrasikan data lokasi langsung ke dalam alur kerja (workflow) dan pengambil keputusan penting bisnis kini memiliki akses instan ke dalam informasi lokasi.
Sistem informasi geografi (SIG) merupakan bidang para ahli yang telah menerima pelatihan dan sertifikasi yang signifikan, pelatihan ini biasanya melalui institusi akademik yang sudah diakui.
Untuk kontak mereka dengan operasi bisnis utama sering kali ditangani melalui laporan, yang selanjutnya harus ditafsirkan agar berguna bagi para pengambil keputusan.
Analisis operasi bisnis disisi lain membuat strategi analisis bisnis dengan mengintegrasikan data dari konsumen, pedagang, geografi, demografi, dan sumber lain.
Analisis tersebut memiliki fungsi untuk untuk menemukan white space analysis (kesenjangan antara penetrasi pasar dan ketersediaan), hubungan antara perilaku konsumen dengan data spasial, analisis operasi (menemukan celah antara lingkup dan sumber daya operasi), menemukan hubungan potensial tersembunyi antara pedagang dan perilaku konsumen, dan lainnya.
Grid analisis juga sering dipandang sebagai strategi marketing. Dengan menggunakan lokasi intelligence kita bisa memprofilkan wilayah tertentu, memeriksa berbagai kriteria yang ditentukan, dan menghasilkan analisis statistik dan geografi berhubungan dengan variabel yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Lokasi Intelligence selanjutnya diintegrasikan dengan data pengguna untuk mengidentifikasi kemungkinan iklan yang sesuai, kampanye, dan akuisisi pedagang tergantung pada informasi yang diperoleh dari integrasi.
Tidak hanya itu, dengan koleksi data Point of interest (POI) yang besar, pengguna akan mampu untuk berkontribusi lebih kepada masyarakat sebab mereka akan memiliki banyak pilihan dalam mengeksekusi pendekatan akuisisi yang paling baik.
Dalam pandangan sales support, hal tersebut akan membantu mereka untuk memaksimalkan penjualan yang prospektif.
Membuat kalender aktivitas untuk tim sales yang didasarkan pada berbagai macam faktor-faktor yang relevan, mengoptimalkan rute sehari-hari yang digunakan oleh tim sales untuk memaksimalkan efisiensi, pemantauan aktivitas sehari-hari tenaga penjualan secara real time untuk tujuan analisis selanjutnya, mengoptimasi, dan pembinaan juga disediakan, dan laporan regular yang fokus pada kinerja statistik seluruh tim penjualan atau perwakilan penjualan individu.