Demand Planning : Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Demand Planning : Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Memenuhi permintaan produk merupakan hal yang vital. Kegagalan dalam hal ini dapat berdampak negatif, seperti kehilangan pendapatan hingga konsumen. Oleh karena itu, melakukan perencanaan permintaan atau demand planning menjadi sangat penting.

Di dalam artikel ini kita akan membahas secara lengkap dan detail mengenai demand planning mulai dari deinisi, manfaat, dan cara melakukannya.

 

Apa Itu Demand Planning?

Demand planning adalah proses memprediksi permintaan produk atau jasa agar produksi dan pengiriman dapat dilakukan dengan lebih efisien serta memastikan kepuasan pelanggan. Proses ini bisa dianggap sebagai langkah penting dalam perencanaan rantai pasok.

Perencanaan rantai pasokan sendiri adalah bagian dari supply chain management yang dimulai dengan merencanakan kebutuhan produk berdasarkan faktor-faktor seperti penyimpanan, pemasaran, dan pengiriman produk ke lokasi yang tepat untuk memenuhi permintaan yang diperkirakan.

Mengapa Demand Planning Penting bagi Bisnis?

Perencanaan permintaan yang efektif dapat memberikan keuntungan dan kepuasan kepada bisnis dan konsumen. Tujuan utama dari melakukan hal ini adalah menjaga keseimbangan antara level inventaris yang mencukupi dan permintaan dari konsumen.

Hal ini dikarenakan  jika terlalu banyak produk disimpan di gudang, biaya penyimpanan akan meningkat. Selain itu, produk yang tidak terjual dengan cepat dapat menjadi usang dan akhirnya harus dijual dengan harga murah.

Sebaliknya, jika produk terlalu sedikit atau hingga mengalami kehabisan,  bisnis bisa melewatkan pendapatan tambahan yang bisa diperoleh dengan memenuhi semua permintaan konsumen.

Manfaat Demand Planning bagi Bisnis

Perencanaan permintaan membantu bisnis memperkirakan jumlah produksi yang sesuai, mencegah kelebihan atau kekurangan produk saat permintaan tinggi atau rendah, dan meningkatkan pendapatan.

Berikut ini manfaat dan keuntungan demand planning bagi bisnis;

Meningkatkan efisiensi

Dengan perencanaan permintaan yang baik, bisnis bisa menghindari kekacauan dan menjadi lebih teratur, terutama dalam industri manufaktur. Industri ini sangat mengandalkan ketepatan waktu, dan ketika tenggat waktu tidak terpenuhi, bisa berdampak pada rantai pasokan. 

Selain itu, jika semua pihak yang terlibat tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang jumlah unit yang harus dibuat,  kemungkinan besar proses produksi akan berpotensi terjadi kesalahan.

Hemat biaya penyimpanan

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, jika bisnis menyimpan terlalu banyak produk di gudang, akan menimbulkan biaya tambahan yang besar. Menyimpan barang tergolong mahal, dan semakin banyak produk yang disimpan, semakin besar biayanya. 

Biaya ini mencakup biaya utilitas gudang, perawatan peralatan, dan lain-lain. Oleh karena itu, tujuan dari perencanaan permintaan adalah menyimpan jumlah produk yang sesuai, sehingga tidak ada kelebihan stok yang dapat menambah biaya.

Pendistribusian yang efektif

Manfaat lainnya adalah pengiriman dan pendistribusian produk yang efektif. Dengan melakukan perencanaan permintaan yang tepat, bisnis dapat mengetahui jumlah produk yang dibutuhkan sehingga dapat dengan mudah mengatur jumlah truk atau mobil serta merencanakan strategi pengiriman yang paling efisien. 

Dengan demikian, bisnis dapat menghindari mengirim terlalu sedikit produk yang dapat menyebabkan penundaan, atau terlalu banyak produk yang hanya akan menyia-nyiakan biaya.

Meningkatkan kepuasan konsumen

Dengan perencanaan permintaan, bisnis memastikan produk tersedia saat konsumen membutuhkannya, sehingga meningkatkan kepuasan konsumen. Jika tidak merencanakan ini, dan produk tidak ada saat konsumen ingin membelinya, atau membutuhkan waktu lama untuk restok, kemungkinan besar mereka akan beralih ke kompetitor.

Cara Melakukan Demand Planning

Demand planning merupakan proses yang cukup kompleks dan biasanya melibat tahapan-tahapan berikut ini;

Pengumpulan data 

Langkah awal adalah mengumpulkan data yang relevan untuk proses prediksi dan perencanaan. Data ini dapat berasal dari dalam perusahaan maupun dari sumber eksternal seperti pihak ketiga.

Mempersiapkan statistical forecast

Setelah mengumpulkan semua data yang diperlukan, bisnis dapat memilih model prediksi yang paling masuk akal dan akurat, lalu memulai proses  forecasting tersebut. Biasanya, proses ini akan lebih mudah dilakukan di demand planning software, meskipun begitu masih ada beberapa perusahaan masih menggunakan Excel yang cenderung memakan banyak waktu dan rentan terhadap kesalahan.

Review demand forecast

Langkah berikutnya adalah meninjau dan menganalisis hasil perencanaan permintaan dengan semua pihak terkait. Sertakan data terbaru jika dianggap mempengaruhi perkiraan. Pertanyakan semua informasi yang mungkin tidak akurat. Pastikan untuk memeriksa kembali dan memastikan bahwa perencanaan permintaan sesuai dengan perkiraan keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Menentukan persediaan

Bisnis perlu menentukan jumlah persediaan yang dibutuhkan, termasuk persediaan cadangan. Mereka juga harus memastikan bahwa vendor mereka mengirim produk atau bahan yang dibutuhkan sesuai dengan jadwal yang diminta.

Menilai efektivitas demand planning

Bisnis menentukan key performance indicators (KPI) untuk mengukur efektivitas perencanaan permintaan dan menetapkan target untuk setiap KPI tersebut. Bisnis juga harus terus meninjau kinerja target dari perencanaan permintaan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Analisis Demand Planning dengan Mudah di LOKASI Intelligence

Analisis perencanaan permintaan bisa dilakukan dengan mudah menggunakan software demand planning. Ada banyak pilihan perangkat lunak yang bisa digunakan oleh bisnis, salah satunya adalah LOKASI Intelligence. 

LOKASI adalah platform analitik geospasial dan location intelligence yang membantu bisnis dalam melihat produk mana yang paling laris di setiap outlet mereka. 

Dengan informasi ini, bisnis dapat mengembangkan strategi untuk memenuhi permintaan konsumen, menghindari stok berlebih atau kekurangan, serta meningkatkan pendapatan.

Pelajari lebih lanjut bagaimana LOKASI Intelligence dapat membantu bisnis dengan hubungi email : [email protected] atau WA : 087779077750

FAQ

Apa yang dimaksud dengan demand Planning?

Demand planning adalah langkah untuk memperkirakan permintaan produk atau jasa agar produksi dan pengiriman berjalan efisien serta memastikan pelanggan puas. Hal ini adalah tahap penting dalam perencanaan rantai pasok.

Apa itu artinya demand?

Dalam bahasa Indonesia, “demand” berarti permintaan. Dalam konteks bisnis, ini merujuk pada keinginan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa dengan harga yang berbeda-beda.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan demand management?

Demand management adalah cara yang digunakan oleh bisnis untuk menyeimbangkan antara keinginan konsumen terhadap produk atau jasa dengan kemampuan bisnis untuk memenuhi permintaan tersebut.

Related Posts