Tren People Traffic di Kemang Tahun 2024: Masihkah Jadi Destinasi Favorit?

Tren People Traffic di Kemang Tahun 2024: Masihkah Jadi Destinasi Favorit?

Kemang yang terletak di Jakarta Selatan dulunya adalah pusat nongkrong paling hits di ibu kota. Sejak pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an, kawasan dengan deretan kafe, bar, dan restoran  ini menjadi pusat pergaulan anak-anak muda gaul Jak-Sel.  

Namun, seiring waktu geliat Kemang mulai meredup. Anak-anak muda yang dulu memenuhi berbagai tempat hiburan di sana, kini beralih ke Senopati, lalu ke Blok M dan Melawai, hingga akhirnya ke PIK 2. 

Bhumi Varta Technology melakukan analisis lokasi untuk mengetahui apakah Kemang benar-benar telah melewati masa kejayaannya atau justru kembali menjadi destinasi favorit bagi anak muda dan komunitas urban Jakarta. Dengan menggunakan data dari perangkat mobile, analisis ini melacak tren  people traffic di kawasan Kemang sepanjang tahun 2024.  

Berikut hasil analisisnya:

Gambar di atas menunjukkan fluktuasi traffic di kawasan Kemang yang terjadi di sepanjang tahun 2024.  Selama tahun tersebut, tercatat lebih dari 637 juta perangkat terdeteksi beraktivitas di kawasan Kemang.

Pada bulan Januari, terekam sebanyak 59 juta perangkat, kemudian jumlahnya mulai menurun secara bertahap, meskipun sempat mengalami sedikit kenaikan di bulan Maret. Namun, tren penurunan berlanjut hingga bulan Juni.

Memasuki bulan Oktober, terjadi lonjakan signifikan dengan jumlah perangkat yang terdeteksi meningkat menjadi 69 juta. Tren kenaikan ini terus berlanjut hingga bulan Desember dengan jumlah 86 juta perangkat. Hal ini menunjukkan tren kunjungan di kawasan Kemang terus meningkat.

Sementara itu, dari gambar berikut, kita bisa lihat  jumlah Point of Interest (POI) atau titik yang menarik banyak pengunjung di kawasan Kemang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kemang dikenal sebagai kawasan yang ramai dengan berbagai tempat makan dan hiburan, seperti kafe, bar, dan restoran.

Pada tahun 2024, tercatat ada 5.411 POI makanan dan minuman yang tersebar di area ini. Dari jumlah tersebut, kategori dengan jumlah terbanyak meliputi:

 

  • 178 kafe
  • 295 coffee shop
  • 1.576 warung makan pinggir jalan (street food stall)
  • 997 restoran
  • 245 warung Tegal
  • 768 gerai fast food
  • 124 drink stall
  • 88 cake and bakery, dan
  • 66 steak house

 

Kesimpulan

Dari hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa kawasan Kemang memang sempat mengalami penurunan tren kunjungan, terutama di pertengahan tahun. Namun, arah tren  mulai berubah memasuki bulan Oktober dengan  jumlah perangkat yang terdeteksi mengalami peningkatan signifikan. Tren kenaikan ini terus berlanjut pada bulan-bulan berikutnya.

Ada berbagai faktor yang mendorong peningkatan volume people traffic di Kemang, salah satunya adalah semakin banyaknya tempat nongkrong baru yang menawarkan beragam pengalaman unik.  

Misalnya, Nob Coffee & Eatery Barnyard menghadirkan suasana ala Lembang, Bandung, lengkap dengan dekorasi yang cozy dan suasana yang menenangkan. Buat para pencinta teh,  ada Hakuji Tearoom yang  menawarkan pengalaman menikmati matcha tradisional, sekaligus merasakan langsung prosesi ceremonial matcha. Selain coffee shop, banyak juga bar baru di Kemang seperti  Dronk Restaurant & Bar dan SPARTA BAR.

Dengan semakin bertambahnya tempat baru yang menarik ini. Kemang perlahan kembali menunjukkan pesonanya sebagai salah satu destinasi favorit di Jakarta. Kawasan yang dahulu sempat dianggap sudah tidak menarik lagi, kini kembali dipenuhi dengan berbagai pengunjung dari beragam kalangan.

Related Posts