Salah satu tantangan yang saat ini sering dihadapi oleh perusahaan asuransi adalah penentuan premi untuk calon nasabah asuransi berdasarkan tingkat risiko suatu wilayah. Hal ini dapat mengakibatkan proses penentuan premi asuransi memakan waktu yang cukup lama karena membutuhkan survei lanjutan.
Selain itu sering kita temui adanya klaim palsu yang dilakukan oleh nasabah. Seperti contoh klaim asuransi kendaraan, nasabah mengaku mengalami kerugian karena lingkungan tempat tinggal nasabah terdampak musibah banjir. Namun apakah alasan tersebut benar atau lokasi tempat tinggal nasabah berjarak sedikit lebih jauh dari lokasi banjir dan sebenarnya tidak mengalami kerugian apapun. Untuk menjawab tantangan tersebut, kebutuhan akan informasi risiko terhadap suatu wilayah sangatlah penting.
Lokasi Grid Risk merupakan module yang saat ini telah dikembangkan oleh Bhumi Varta Technology yang dapat memberikan informasi terkait risiko-risiko dengan pendekatan spatial. Risiko ini terbagi menjadi empat kategori yaitu index risiko bahaya banjir, kebakaran, kriminalitas, dan persebaran penyakit.
Index risiko tersebut didapatkan dengan menggabungkan data historical 5 tahun terakhir dengan data-data lain yang berkaitan dengan perhitungan risiko suatu wilayah. Seperti contoh index risiko banjir didapatkan dari data riwayat banjir selama 5 tahun dengan data kondisi tanah, curah hujan, Digital Elevation Model, Penggunaan lahan dan data daerah aliran sungai.
Index risiko kebakaran permukiman juga menggunakan data riwayat kebakaran, jumlah penduduk dan data kepadatan penduduk. Index risiko kriminalitas didapat dari data rasio kejadian criminal per populasi, rasio populasi dengan Pendidikan akhir dibawah SMA per populasi dan rasio populasi tidak bekerja per populasi. Sedangkan index persebaran penyakit didapat dari data prevalensi risiko kesehatan dasar dan data demografi. Dengan adanya Lokasi Grid Risk ini dapat membantu pihak asuransi untuk mendapatkan informasi secara tepat dan akurat.
